
( foto Ridertua)
BioShared ; Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian masih menunggu arahan Presiden SBY untuk menetapkan
kepastian penyatuan zona waktu hingga akhir Juli ini. Usulan agar satu
zona waktu dimulai 20 Oktober, bakal batal.
“Tanggapan dari Presiden belum. Batas waktunya adalah pertengahan sampai akhir Juli ini, kita mengharapkan ada arahan (untuk sosialisasi),” kata Deputi Menteri Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Lucky Eko Wuryanto saat ditemui di kantor Bappenas, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7).
Jika sampai akhir Juli ini kepastian tersebut belum diperoleh, Lucky menyatakan kemungkinan besar rencana penyatuan zona waktu itu akan ditunda, bahkan bisa batal. Hal ini karena pihaknya membutuhkan waktu untuk sosialisasi dan persiapan penyatuan zona waktu itu. “Tapi
“Tanggapan dari Presiden belum. Batas waktunya adalah pertengahan sampai akhir Juli ini, kita mengharapkan ada arahan (untuk sosialisasi),” kata Deputi Menteri Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Lucky Eko Wuryanto saat ditemui di kantor Bappenas, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7).
Jika sampai akhir Juli ini kepastian tersebut belum diperoleh, Lucky menyatakan kemungkinan besar rencana penyatuan zona waktu itu akan ditunda, bahkan bisa batal. Hal ini karena pihaknya membutuhkan waktu untuk sosialisasi dan persiapan penyatuan zona waktu itu. “Tapi
kalau itu belum ada, ya bisa tidak jadi atau mundur,” tegasnya sebagaimana dikutip detikFinance.
Lucky memastikan awal penyatuan zona waktu harus dilakukan pada hari Minggu. Pasalnya, aktivitas masyarakat dan pasar tidak terlalu padat. Namun, dia belum bisa memastikan waktu awal dimulainya.
“Belum, belum. Yang jelas harus hari Minggu. Nah, hari-hari sakti (yang jatuh pada hari Minggu) kan jumlahnya sedikit,” tandasnya.
Sebelumnya, Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) bahkan mengusulkan 28 Oktober 2012 menjadi dimulainya penyatuan waktu tersebut.
Alasannya, karena berbarengan dengan hari bersejarah yakni Hari Sumpah Pemuda. Alasan kedua, pada 28 Oktober 2012 tepat di hari Minggu dan dianggap memiliki beban lebih kecil dibandingkan hari-hari lain. (hariansinggalang.co.id)
Lucky memastikan awal penyatuan zona waktu harus dilakukan pada hari Minggu. Pasalnya, aktivitas masyarakat dan pasar tidak terlalu padat. Namun, dia belum bisa memastikan waktu awal dimulainya.
“Belum, belum. Yang jelas harus hari Minggu. Nah, hari-hari sakti (yang jatuh pada hari Minggu) kan jumlahnya sedikit,” tandasnya.
Sebelumnya, Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) bahkan mengusulkan 28 Oktober 2012 menjadi dimulainya penyatuan waktu tersebut.
Alasannya, karena berbarengan dengan hari bersejarah yakni Hari Sumpah Pemuda. Alasan kedua, pada 28 Oktober 2012 tepat di hari Minggu dan dianggap memiliki beban lebih kecil dibandingkan hari-hari lain. (hariansinggalang.co.id)




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !