BioShared ; Salah seorang tokoh masyarakat Purus H. Erisman, minta pihak terkait untuk membina terus para pedagang yang berjualan di sepanjang objek wisata Pantai Padang. Terutama pedagang yang menggunakan tenda ceper.
Berjualan di pantai itu, tak menjadi
masalah, asalkan mengikuti prosedur atau aturan yang berlaku. Bila telah
dibina, tak mau juga, tak menjadi masalah ditertibkan saja lagi.
“Berjualan atau berdagang untuk mencari makan tak menjadi masalah, namun jangan menghalalkan segala cara. Bila menyediakan tempat maksiat untuk mencari makan, sudah jelas melanggar aturan agama dan norma yang ada di tengah masyarakat dan itu tak boleh dilakukan,” ujar Erisman kepada Singgalang.
Sementara, banyak kalangan menilai, Satpol PP Padang tak memiliki taji atau kuku untuk menertibkan tenda ceper di Pantai Padang. Hingga kini, tak pernah berhasil ditertibkan dan diduga sangat berpotensi sebagai tempat maksiat.
Masyarakat sudah sangat geram melihat aktivitas maksiat di Pantai
Padang itu, dan yang mungkin akan mengundang bencana tsunami di kota ini. Lalu, mereka meminta segera ditertibkan.
Salah seorang warga Kota Padang, Desi kepada Singgalang, Sabtu (30/6) menyebutkan, dia sangat heran kenapa Satpol PP tak berani menertibkan tenda ceper di Pantai Padang tersebut. Sementara itu, warung kelambu di Bungus bisa ditertibkan. Padahal sudah nyata keberadaan tenda ceper itu mengusik ketentraman warga dan merusak visi misi walikota dan wakil walikota Padang yang ingin menjadikan kota ini sebagai kota religius.
Bukan itu saja, pihak kepolisian dan TNI yang tergabung dalam SK-4 pun terlihat loyo tak memiliki taring lagi dan terkesan dianggap tidak ada oleh pengelola tenda ceper itu. Menurutnya, keberadaan tenda ceper juga merusak pariwisata Kota Padang, terutama objek pantai.
Warga lain, Wendra juga mempertanyakan apakah tenda ceper itu memiliki beking yang kuat sehingga sulit dilakukan penertiban kendati telah banyak merugikan.
“Saya pernah membaca salah satu media cetak harian di Kota Padang, bahwa Kasat Pol PP sekarang tak takut yang namanya dengan beking. Lalu, bagaimana sekarang belum terlihat realisasinya terhadap tenda ceper yang ada di Pantai Padang. Kita minta komitmennya komandan Satpol PP itulah untuk menertibkan tenda ceper tersebut,” ujar Wendra. (hariansinggalang.co.id)
“Berjualan atau berdagang untuk mencari makan tak menjadi masalah, namun jangan menghalalkan segala cara. Bila menyediakan tempat maksiat untuk mencari makan, sudah jelas melanggar aturan agama dan norma yang ada di tengah masyarakat dan itu tak boleh dilakukan,” ujar Erisman kepada Singgalang.
Sementara, banyak kalangan menilai, Satpol PP Padang tak memiliki taji atau kuku untuk menertibkan tenda ceper di Pantai Padang. Hingga kini, tak pernah berhasil ditertibkan dan diduga sangat berpotensi sebagai tempat maksiat.
Masyarakat sudah sangat geram melihat aktivitas maksiat di Pantai
Padang itu, dan yang mungkin akan mengundang bencana tsunami di kota ini. Lalu, mereka meminta segera ditertibkan.
Salah seorang warga Kota Padang, Desi kepada Singgalang, Sabtu (30/6) menyebutkan, dia sangat heran kenapa Satpol PP tak berani menertibkan tenda ceper di Pantai Padang tersebut. Sementara itu, warung kelambu di Bungus bisa ditertibkan. Padahal sudah nyata keberadaan tenda ceper itu mengusik ketentraman warga dan merusak visi misi walikota dan wakil walikota Padang yang ingin menjadikan kota ini sebagai kota religius.
Bukan itu saja, pihak kepolisian dan TNI yang tergabung dalam SK-4 pun terlihat loyo tak memiliki taring lagi dan terkesan dianggap tidak ada oleh pengelola tenda ceper itu. Menurutnya, keberadaan tenda ceper juga merusak pariwisata Kota Padang, terutama objek pantai.
Warga lain, Wendra juga mempertanyakan apakah tenda ceper itu memiliki beking yang kuat sehingga sulit dilakukan penertiban kendati telah banyak merugikan.
“Saya pernah membaca salah satu media cetak harian di Kota Padang, bahwa Kasat Pol PP sekarang tak takut yang namanya dengan beking. Lalu, bagaimana sekarang belum terlihat realisasinya terhadap tenda ceper yang ada di Pantai Padang. Kita minta komitmennya komandan Satpol PP itulah untuk menertibkan tenda ceper tersebut,” ujar Wendra. (hariansinggalang.co.id)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !