BioShared ; Petugas Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di Kota Solo, Jawa Tengah, terus
berjuang membebaskan orangutan bernama Tori dari kebiasaan jeleknya:
merokok sampai kecanduan. Segala cara dilakukan, dari menyiram lintingan
tembakau itu dengan air hingga merehabilitasinya.
Selama 10 tahun, hewan berusia 15 tahun ini meminta rokok dari para pengunjung. Caranya, dengan memberikan tanda mengacungkan dua jari, jari tengah dan telunjuk, mirip cara manusia memegang rokok. Ia juga kerap melambai pada pengunjung yang sedang merokok, minta jatah.
Kisah Tori dan perjuangan para petugas taman satwa kini menjadi perhatian dunia. Diberitakan sejumlah media asing. The Guardian, harian asal Inggris, pada Kamis 5 Juli 2012 memuat berita dengan judul, "Indonesian zoo aims to stub out orangutan's smoking habit", tentang usaha para pekerja kebun binatang menghentikan kebiasaan merokok Tori. "Diharapkan dengan menjauhkan Tori dari jangkauan pengunjung, ia akan mengalahkan kecanduannya akan rokok."
Dengan bantuan dari Centre for Orangutan Protection (COP), Tori dan pasangannya, Didi akan dipindahkan ke sebuah pulau kecil di tengah danau kebun binatang. Pohon-pohon besar, dan ayunan tali diharap bisa membebaskan Tori dari nikotin.
Sementara itu, pihak kebun binatang memasang jaring agar pengunjung tidak bisa sembarangan melempar puntung rokoknya.
Yang menyedihkan, tak hanya Tori satu-satunya orangutan yang hidup di kebun binatang yang merokok. Guardian juga menyoroti kondisi Kebun Binatang Surabaya, di mana hewan-hewan mati. Salah satunya jerapah 30 tahun yang ditemukan tak bernyawa, dengan gumpalan besar plastik di perutnya. Ia diduga makan sampah yang dilemparkan pengunjung.
The Huffington Post juga memuat pemberitaan tentang Tori. "Merokok bisa membahayakan si perokok dan orang-orang di sekitarnya. Termasuk orangutan," demikian dimuat media asal Inggris itu, Kamis 5 Juli 2012. Kebiasaan buruk Tori diduga akibat ia meniru pengunjung yang menghisap rokok. Kabar serupa juga diberitakan situs Malaysia Bikya Marsr dan Digital Journal.
Mulai Sembuh
Untuk mengkonfirmasi kondisi terakhir Tori, VIVAnews menghubungi Direktur Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Lilik Kristianto.
Ia menyampaikan kabar baik, orangutan berbulu merah itu mulai sembuh. Ke depan, pihak TSTJ akan memperbaiki kandangnya. "Rencananya kandangnya mau saya naikkan," kata dia Kamis, 5 Juli 2012.
Dengan menaikkan jaring-jaring pagar kandang, diharapkan para pengunjung tidak bisa dengan leluasa melempar atau memberikan rokok kepada Tori."Kalau nggak dikasih atau dilemparin rokok oleh pengunjung kan nggak mungkin Tori merokok. Kalau misalnya tidak ada yang melempari rokok, kondisi Tori itu normal saja, tidak kecanduan merokok," tegas dia.
Terkait perilaku pengunjung, Lilik mengatakan bahwa pihaknya telah memasang larangan supaya tidak melempar rokok maupun makanan. Hanya saja larangan itu tetap sering dilanggar. "Kami menangkap pengunjung yang ketahuan melempari Tori rokok," ujarnya.
Dia mengakui meluasnya kabar tentang Tori merokok sudah mendunia, bahkan pihak Kementerian Kehutanan secara khusus membahas masalah Tori."Yang terpenting tolong beri langkah solusinya untuk memecahkan persoalan Tori," tambah dia. (nasional.news.viva.co.id)
Selama 10 tahun, hewan berusia 15 tahun ini meminta rokok dari para pengunjung. Caranya, dengan memberikan tanda mengacungkan dua jari, jari tengah dan telunjuk, mirip cara manusia memegang rokok. Ia juga kerap melambai pada pengunjung yang sedang merokok, minta jatah.
Kisah Tori dan perjuangan para petugas taman satwa kini menjadi perhatian dunia. Diberitakan sejumlah media asing. The Guardian, harian asal Inggris, pada Kamis 5 Juli 2012 memuat berita dengan judul, "Indonesian zoo aims to stub out orangutan's smoking habit", tentang usaha para pekerja kebun binatang menghentikan kebiasaan merokok Tori. "Diharapkan dengan menjauhkan Tori dari jangkauan pengunjung, ia akan mengalahkan kecanduannya akan rokok."
Dengan bantuan dari Centre for Orangutan Protection (COP), Tori dan pasangannya, Didi akan dipindahkan ke sebuah pulau kecil di tengah danau kebun binatang. Pohon-pohon besar, dan ayunan tali diharap bisa membebaskan Tori dari nikotin.
Sementara itu, pihak kebun binatang memasang jaring agar pengunjung tidak bisa sembarangan melempar puntung rokoknya.
Yang menyedihkan, tak hanya Tori satu-satunya orangutan yang hidup di kebun binatang yang merokok. Guardian juga menyoroti kondisi Kebun Binatang Surabaya, di mana hewan-hewan mati. Salah satunya jerapah 30 tahun yang ditemukan tak bernyawa, dengan gumpalan besar plastik di perutnya. Ia diduga makan sampah yang dilemparkan pengunjung.
The Huffington Post juga memuat pemberitaan tentang Tori. "Merokok bisa membahayakan si perokok dan orang-orang di sekitarnya. Termasuk orangutan," demikian dimuat media asal Inggris itu, Kamis 5 Juli 2012. Kebiasaan buruk Tori diduga akibat ia meniru pengunjung yang menghisap rokok. Kabar serupa juga diberitakan situs Malaysia Bikya Marsr dan Digital Journal.
Mulai Sembuh
Untuk mengkonfirmasi kondisi terakhir Tori, VIVAnews menghubungi Direktur Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Lilik Kristianto.
Ia menyampaikan kabar baik, orangutan berbulu merah itu mulai sembuh. Ke depan, pihak TSTJ akan memperbaiki kandangnya. "Rencananya kandangnya mau saya naikkan," kata dia Kamis, 5 Juli 2012.
Dengan menaikkan jaring-jaring pagar kandang, diharapkan para pengunjung tidak bisa dengan leluasa melempar atau memberikan rokok kepada Tori."Kalau nggak dikasih atau dilemparin rokok oleh pengunjung kan nggak mungkin Tori merokok. Kalau misalnya tidak ada yang melempari rokok, kondisi Tori itu normal saja, tidak kecanduan merokok," tegas dia.
Terkait perilaku pengunjung, Lilik mengatakan bahwa pihaknya telah memasang larangan supaya tidak melempar rokok maupun makanan. Hanya saja larangan itu tetap sering dilanggar. "Kami menangkap pengunjung yang ketahuan melempari Tori rokok," ujarnya.
Dia mengakui meluasnya kabar tentang Tori merokok sudah mendunia, bahkan pihak Kementerian Kehutanan secara khusus membahas masalah Tori."Yang terpenting tolong beri langkah solusinya untuk memecahkan persoalan Tori," tambah dia. (nasional.news.viva.co.id)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !