BioShared ; Pesawat latih Cessna yang
jatuh di Kuningan sore tadi menewaskan satu orang pilot bernama Heru,
sementara dua orang penumpang Fitri dan Rara selamat. Pesawat milik
Aero Flyer Institute itu, jatuh di Desa Sukadana Blik Patapan Kecamatan
Ciawi Gebang, Kuningan, Jawa Barat. Penyebab jatuhnya pesawat belum
diketahui.
Rara, salah satu korban yang mengalami patah tulang dilarikan ke rumah sakit. Dari informaasi ibunda Rara, Luzi Diamanda, yang dihubungi padangmedia.com malam ini, ia mengetahui anaknya kecelakaan dari telepon genggam anaknya yang dipergunakan orang lain.
“Saya ditelepon seseorang dari HP Rara, katanya pesawat Rara kecelakaan. Saat Rara dibawa ke rumah sakit, ia masih sadar dan memberikan Hpnya kepada warga setempat dimana pesawatnya jatuh," ujar Luzi, yang sehari-hari menjabat pemred sebuah media di pekanbaru.
Ia sangat kaget. Tapi tak lama ia juga ditelepon dari Batavia Air. Mereka memberitahukan hal yang sama. Menurut Luzi, Rara sudah setahun mengikuti latihan di Aero Flyer Institute dibawah grup Batavia Air. Rencananya bulan September ia selesai, akan dipanggil kapten.
Malam ini dengan penerbangan terakhir, Luzi yang beralamat di Purwodadi, Perumahan Griya Cemara Asri, kecamatan Tampan, Pekanbaru ini terbang ke Jakarta. Saat dihubungi padangmedia.com ia baru saja turun dari pesawat di bandara Soekarno Hatta. “Saya masih harus ke Cirebon. Saya belum tahu kabar Rara,” ucapnya.
Ketika pesawatnya jatuh di Desa Sukadana Blik Patapan Kecamatan Ciawi Gebang, Kuningan, Jawa Barat, ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Kapten Heru yang instruktur latih dibawa ke RS Kuningan, sementara Rara dan Fitri dibawa ke RS Cirebon. (padangmedia.com)
Rara, salah satu korban yang mengalami patah tulang dilarikan ke rumah sakit. Dari informaasi ibunda Rara, Luzi Diamanda, yang dihubungi padangmedia.com malam ini, ia mengetahui anaknya kecelakaan dari telepon genggam anaknya yang dipergunakan orang lain.
“Saya ditelepon seseorang dari HP Rara, katanya pesawat Rara kecelakaan. Saat Rara dibawa ke rumah sakit, ia masih sadar dan memberikan Hpnya kepada warga setempat dimana pesawatnya jatuh," ujar Luzi, yang sehari-hari menjabat pemred sebuah media di pekanbaru.
Ia sangat kaget. Tapi tak lama ia juga ditelepon dari Batavia Air. Mereka memberitahukan hal yang sama. Menurut Luzi, Rara sudah setahun mengikuti latihan di Aero Flyer Institute dibawah grup Batavia Air. Rencananya bulan September ia selesai, akan dipanggil kapten.
Malam ini dengan penerbangan terakhir, Luzi yang beralamat di Purwodadi, Perumahan Griya Cemara Asri, kecamatan Tampan, Pekanbaru ini terbang ke Jakarta. Saat dihubungi padangmedia.com ia baru saja turun dari pesawat di bandara Soekarno Hatta. “Saya masih harus ke Cirebon. Saya belum tahu kabar Rara,” ucapnya.
Ketika pesawatnya jatuh di Desa Sukadana Blik Patapan Kecamatan Ciawi Gebang, Kuningan, Jawa Barat, ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Kapten Heru yang instruktur latih dibawa ke RS Kuningan, sementara Rara dan Fitri dibawa ke RS Cirebon. (padangmedia.com)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !